Menantu Pahlawan Negara

Bab 33



Bab 33 Kejadian Masa Lalu 

Dia segera menghubungi Bambang Untungnya, kali ini panggilannya tersambung Wisnu menyuruh Bambang untuk merebut kembali Vila Cakrawala besok. Kalau berhasil, Wisnu akan memberikan bayaran 1 miliar. 

Bayaran 1 miliar untuk menakuti beberapa orang sudah termasuk tinggi. 

Vila Cakrawala? Itu adalah vila mewah Semua satpam Grup Bumantara berasal dari perusahaan keamanan yang profesional. Pekerjaan ini sedikit sulit.” 

Suara Bambang terdengar kesulitan dari ujung telepon 

Wisnu melanjutkan, “Kak Bambang, kamu adalah bawahan terkuat Tuan Jinto. Kalau kamu turun tangan, semua satpam profesional pasti akan kabur. Bagaimanapun kita sudah kenal lama, tolong 

bantu aku* 

“Baiklah, aku setuju. Kalau bukan karena menghargaimu, aku nggak akan menerima pekerjaan 

ini ” 

Ketika Wisnu sedang terharu, Bambang tiba–tiba berkata, “Tapi, bayarannya harus ditambah.” 

“Kakek, dia minta 10 miliar.” 

Wisnu memberi tahu Tuan Besar Basagita sambil menutupi ponselnya. 

Semua orang langsung terkejut. 10 Miliar? Kenapa dia tidak pergi merampok saja? 

Setelah ragu sejenak, Tuan Besar Basagita pun mengangguk sambil berkata, “Baiklah, 10 miliar. Selama bisa mendapatkan Vila Cakrawala, 10 miliar juga nggak rugi. 

Setelah mendengarnya, semua orang langsung transfer uangnya. 

Keluarga Basagita tidak termasuk keluarga kaya, jadi tentu saja mereka merasa sedih ketika harus mengeluarkan 10 miliar. 

Keesokan paginya 

Luna pergi ke kantor setelah sarapan. Hari ini, dia akan mewawancarai beberapa orang NôvelDrama.Org content.

Desi membawa Jacky keluar jalan–jalan dan pergi beli sayur. 

Ardika tinggal di dalam rumah. Sambil mengerjakan pekerjaan rumah, dia juga bersenandung ria. 

*Ckck. Kalau sampai para pemimpin di pemerintahan tahu seorang Dewa Perang bersembunyi di Kota Banyuli untuk menjadi bapak rumah tangga, mereka pasti sangat marah.” 

13 

Pada saat ini, Draco datang 

Melihat Ardika sedang mengepel lantai sambil memakai celemek, Draco pun tertawa. 

Hari ini, Draco menggunakan pakaian santai dan kacamata Dia takut keluarga Ardika 

mengenalinya 

TS BONUS 

Setelah memelototinya, Ardika lalu bertanya, “Hal yang aku minta periksa itu, apakah sudah ada 

hasil?” 

Ketika Ardika dipaksa masuk militer oleh Keluarga Mahasura, Luna sekeluarga langsung 

mengalami serangkaian insiden. 

Pertama, Jacky yang memimpin Grup Agung Makmur mengalami kecelakaan mobil hingga kakinya patah. Kedua, Desi juga mengalami insiden medis hingga dipecat dari rumah sakit dan menganggur sampai sekarang 

Grup Agung Makmur yang besar juga mengalami banyak masalah hingga hancur dan terpecah 

belah. 

Sekarang, Ardika sudah kembali. Dia tentu saja harus menyelesaikan semua masalah tersebut agar Luna sekeluarga bisa mendapatkan keadilan. 

“Sudah ada beberapa informasi.” 

Ketika berbicara tentang urusan penting, Draco tidak lagi bercanda. Dia melanjutkan, “Ketika bos masuk militer, Keluarga Mahasura mencari Keluarga Susanto di Kota Banyuli. Dia menyuruh Keluarga Susanto untuk merebut seorang rekan kerja sama dari Grup Agung Makmur. Hal itu membuat Grup Agung Makmur mengalami kerugian besar.” 

Tatapan Ardika menjadi lebih tajam. Ternyata Keluarga Susanto milik Tony adalah pengikutnya Keluarga Mahasura. 

Kalau begitu, Ardika tidak boleh membiarkannya 

“Setelah itu, banyak bisnis milik Grup Agung Makmur yang direbut oleh beberapa keluarga besar. Bisnis utama milik Grup Susanto Raya sekarang adalah salah satu bagian bisnis yang direbut dari Grup Agung Makmur.” 

Saat itu, banyak keluarga yang ikut mengambil alih bisnis Grup Agung Makmur. 

Intinya, semua itu adalah hasil dari perintah Keluarga Mahasura, kemudian berbagai keluarga dan organisasi di Kota Banyuli yang menjalankannya. 

Adapun kecelakaan mobil Jacky serta insiden medis tempat Desi bekerja sudah terlalu lama, bukti yang ada juga sudah dihilangkan. Draco membutuhkan waktu untuk menemukan faktanya. 

Namun, Ardika menebak bahwa insiden tersebut pasti berhubungan dengan Keluarga Mahasura. 

2/3 

Kalau begitu, kita akan menggunakan Keluarga Mahasura dan Keluarga Susanto untuk menemukan semua organisasi yang ikut merebut bisnis Grup Agung Makmur,” ucap Ardika 

dengan tatapan dingin. 

Di luar vila, Jecky dan istrinya baru pulang dari beli sayur. 

Pada saat ini, sekumpulan preman tiba–tiba mendekat sambil berteriak. 

Di antara mereka, ada seseorang yang mengenakan seragam satpam Kompleks Vila Bumantara yang sedang ditarik rambutnya oleh para preman Wajah satpam itu sudah bengkak dan terluka 

parah 

Pemimpinnya adalah seorang pria yang mengenakan jaket kulit, anting–anting dan sedang 

merokok 

Di wajahnya ada bekas luka seperti kelabang, yang membuatnya tampak ganas. 

Dia adalah Bambang, anak buahnya Tuan Jinto. 

3/3 

+15 RONUS 


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.